Thursday, September 25, 2008
sajak
Sunlie Thomas Alexander
WAJAN
: dahlia rasyad
aku ingin cintamu padaku
seperti desis wajan
dengan tajam bumbu meluap
menerbitkan lapar
kelanggengan yang digoreng
panas minyak mendidih,
ditumis api berkobar
dan masa depan kuamsal
seumpama meja makan, tempat
harapan dihidangkan
tentunya dengan menu yang
silih bergantian
lantaran sebagai perempuan
kau belajar memasak
dengan penuh ketelatenan
meskipun aku lelaki,
tak harus menunggu sajian
ah, desis wajan!
merdu dapur dirajang
rumah pun bagai resep masakan
dengan ragam bumbu racikan:
asin, manis, asam,
terkadang pedasnya kelewatan
Palembang-Yogyakarta, 2008
Sunlie Thomas Alexander
TAROT
: fanny chotimah
sesiang ini, nasibku tiba tiba
berada di tanganmu
bukalah seperti liar kartu!
hingga terbentang pucat sejarahku:
pohon pohon mengering
seputih wajah malaikat maut yang
menyamar di rajah telapakku
o, di kedua matamu yang cantik,
terbayang lukaku...
tubuhku tertikam sepuluh pedang
dalam sebuah kartu dungu
menunggu kesembuhan, juga
pemberkatan tangan sucimu
jika kau usapi perih kehilanganku
dengan cintamu yang ganjil,
dapat kuraba denyut kesakitanmu
ketika darahmu mengalir dalam kesunyianku,
perlahan kusirap detak jantungmu
dan saat kau menanggung dosaku yang pahit
di hatimu yang manis,
akan rapat kusimpan tubuhmu dalam tubuhku
tetapi pada kartu terakhir, kau tahu:
aku hanya akan menerimamu sebagai beban,
bagai pohon pohon putih yang menjulang
sampai ke puncak kesepianmu
Yogyakarta, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)