
Sunlie Thomas Alexander
POHON RINDANG
: septi novianti
bagiku, sunlie, kau burung yang
selalu mengejar musim—katamu
maka kuangankan kau sebatang pohon
terindang di hijau padang
senyata nyatanya pohon terindang
bilamana musim buah tiba, burung-burung
akan ramai bersarang di lebat dedaunanmu
hingga telur telur menetas, lalu
belajar terbang
duh, mereka yang kembali
akan tersedu menyebutmu
pepokok, seumpama
haru biru kampung halaman
maka kubayangkan kau sebatang pohon
terhijau di rimbun hutan
sebenar-benarnya pohon terhijau
bilamana rerantingmu menjulurkan bunga,
akan merona alam oleh warna
hingga burung burung bernyanyi,
memuja musim dan matahari
duh, pejantan yang lelah tualang
bersama angin
akan menemu jalan pulang juga
ke rapat cabang betina
sampai waktu menanggalkan
setiap musim dan mimpiku
di kelebatan kasihmu;
musim yang berhasrat abadi
di kedua mata dan sesak dadaku
kau tahu, kembara akan rontokkan kepakku!
Yogyakarta, 2008