Tuesday, September 11, 2007

sajak


PERI BINTANG
: iya

ke palung, ke palung
laut yang dalam

kau benamkan rindu
kanak kanak yang lugu

dan bintang kecil
seperti batu

berpijar di matamu;
ah, langit yang legam itu!


tetapi di sini, barangkali
aku buta sejak dini
memahami langit biru
yang terbayang dalam tangismu

atau hujan yang selalu tercipta

dari pesan pesanmu

air matamu membentuk celuk di batu:

batu mambang, batu siluman
di kampung tepi teluk

yang penuh seteru


ke palung, ke palung
laut yang keruh
kau larungkan lukamu

perempuan sayu


maka aku pun menyusun rindu

seperti menyusun batu batu
di dadaku, cakrawala abu abu

untuk rindumu,
bintang kecil di mata kanak kanakku
: sementara, iya, malam kian berdebu...


sungguh, bukan seperti jatuh dadu

kau beredar di rajah tanganku

serupa ibu, atau tanda waktu;
kenangan yang sendu!


: kita hanya bagai sauh
yang tenggelam jauh,

berdentang di karang terumbu


Jakarta-Belinyu, Juli 2007

Foto: Iya lagi senyum...

No comments: